top of page

3 Hari Bersama Workshop Fotografi "Aku dan Kotaku"

  • Writer: Vidyandini Agivonia
    Vidyandini Agivonia
  • Oct 11, 2019
  • 13 min read

Updated: May 10, 2020


ree

Halo! kali ini gue mau ceritain tentang pengalaman yang menurut gue superduper luar biasa di awal tahun 2014.


Awalnya bulan desember setelah pulang UAS, gue dapet telfon dari panitia Panna Institute kalau gue ternyata masuk 10 besar finalis lomba foto Aku dan Kotaku. Nah, dari 10 finalis itu ternyata dikasih hadiah workshop selama 3 hari da diinapkan di sebuah hotel. Yuhuuu, alhamdulillah~


Sore itu senengnya bukan main. Setelah dijadwal dan dapet info-info selanjutnya tibalah hari kamis, 23 January 2014. Dalam keadaan cuaca hujan, sekitar jam 1 siang gue berangkat ke Hotel Sofyan dianter ibu dan Rafa, adik paling mungil, untuk check-in. Ternyata gue enggak sekamar sama Indah, temen kampus gue huhu...


Never mind. Setelah diurus sama mba Okky (panitia Panna photo) gue pun check-in. Setelah beres-beres dan main sama Rafa dikamar hotel, datanglah temen sekamar gue dari luar kota. Namanya Fifi Theresiani. Dia anak SMA Theresiana kelas 1 dari Semarang loh. Komuknya sih agak-agak Chinese gitu hahaha. Dari situ gue mulai mengakrabkan diri sama dia, yaa biar gak kikuk aja selama 3 hari kedepan.


Yap, sudah jam 5 sore, mba Okky sudah memanggil peserta buat dinner bareng. Dinner ini juga sekalian untuk ajang berkenalan sama peserta lain dan mba Swan Ti dan salah satu mentor workshop dari Surabaya, mas Mamuk Ismantoro (founder Matanesia). Sehabis dinner, kita sholat magrib terus lanjut jalan ke Galeri Nasional untuk menghadiri pembukaan pameran fotografi KOTA dari agency fotografi Jerman & ANTARA press photo. Disana gue ketemu dosen gue, Pak rabernir. Terus gue juga akhirnya ketemu fotografer senior Oscar Matuloh.


Karena pembukaan fotografinya lumayan rame, jadinya gue kurang menikmati foto-fotonya, gue malah lebih terpukau dengan bule-bule dan pak Oscar -__- wkwkwk.Enggak lama di pameran fotonya, rombongan kami pun langsung balik ke hotel buat istirahat, because tomorrow is the first day for workshop and hunting together :D


Hari Pertama

Okeh, hari pertama workshop pun dimulai. Paginya kita sarapan bareng dulu di hotel sambil ngborol-ngobrol kecil. Ohiya, sebelum memulai cerita panjang workshop ini, gue mau yaa cerita dikit tentang temen-temen baru gue yang gokil banget selama workshop hahaha. Yang pertama ada Ahmad Azmi Amiq, panggilannya Amiq. Dia dari Jombang kelas 3 SMA, dia itu orangnya loyal banget sama kita semua termasuk sama mentor dan panita hahah. Kedua, ada Ridho, gue lupa nama panjangnya hihi. Dia dari Lombok, Mataram. Katanya sih sebenernya dia itu orang Jawa, cuma dia lama tinggal di Lombok dari SD. Ridho ini selama workshop dan hunting orangnya pendiem banget, begitu juga pas dikamar hotel malah langsung molor *kata temen sekamarnya loh hahaha* tapi saat dia presentasi public foto-fotonya, dia cukup bikin gue kagum sama cara dia ngomong presentasinya hahaaay. Lanjut, yang ketiga ada Rahman Bustami Hidayat. Anak ITS semseter 1 ini lumayan gampang akrab sama gue, anaknya juga lumayan loyal dan ngelucu kalau udah ngumpul sama anak2 cowok lainnya hihi.


Keempat, ada yang namanya Pasha Aditia, biasa gue panggil kak Pasha karena dia mahasiswa Mercu semester 4. Kak Pasha ini anak tangerang, anaknya sih lumayan akrab juga sama gue sama anak2 yang lain dan dia juga kalo udah sama Amiq, Rahman pasti bikin gue ketawa ngakak hahah. Yaudah, yang kelima ada Fifi, temen sekamar gue. Adik baru gue dari Semarang ini orangnya lumayan gokil ternyata setelah akrab banget sama gue hahah. Ada lagi yang keenam, namanya Kiki. Cewek kecil satu ini dari Situbondo baru kelas 2 SMA. Anaknya buuuuawel banget wkwkw *ampun yaa ki* gak Cuma gue aja yang bilang, tapi dari semua temen2, mentor, dan panitia pun juga begitu hahaha, tapi dia itu jadi peng-rame dari kita semua terutama kalau grup-an cewek lagi ngobrol hahaha. Ada lagi yang ke tujuh, anak dari derah Karo, Sumut ini namanya Windi Aritha. Anaknya si biasa2 aja, cuma yaa lumayan asik kok kalau lagi ngobrol atau hunting bareng hihih. Kedelapan, ada temen kampus satu jurusan gue, namanya Indah Purwati. Indah ini langsung dateng dari Pemalang buat ngikut workshop, yaa bersyukurlah ada dia jadi gak terlalu kikuk banget pertama2 di hotel hehe.


Naah yang terakhir ini kocak *nahan ketawa* ....namanya Timmotius apaa gitu, tapi kita2 panggil Timmy. Timmy itu datang dari Balige, Sumatra Utara. Anaknya itu yaa bisa dibilang so....k cool, wkwkw, terus kalau ngomong itu kadang suka jelimet sendiri, kadang apik dan lucu banget kalau lagi cerita tentang Balige nya wkwkw. Kadang kasiannya timmy itu suka jadi bahan ledekan anak-anak cowok lainya hahah, tapi yaa Cuma jadi bahan untuk bercandaan aja kok Tim pas lagi free time hihih :v


Naah lanjut lagi ke cerita workshop hari pertama, abis sarapan di hotel, rombongan langsung ke Goethe Institute, deket dari hotel. Disana pembukaan acara dulu dengan Mr. Lenzko dan Mrs. Mahnke sebelum workshop dan perkenalan diri peserta satu persatu di pangggung, sekalian itung2 buat latihan presentation public nanti. Sehabis itu langsung lah kita workshop yang pertama sama pak Edy Purnomo. Ketiga kalinya gue ketemu dia, huwaw. Materi dari Pak Edy adalah ’Art of Seeing’. Maksudnya apa? Ya jadi sebelum memotret, kita haruslah melihat dulu mana objek/ spot yang menarik, lalu dikomposisikan, dan ditambahkan lagi dengan sebuah momen yang sudah terencanakan. Jadi, sebuah foto yang mengandung unsur momen itu tidaklah hanya kebetulan belaka, tapi dari kita sendiri sudah tau perkiraan momen itu akan datang dan sudah mempersiapkannya untuk motret.


Hasil dari sebuah foto yang kita pun menjadi lebih rapih dan enak dilihat. That’s a little bit a notes from first workshop. Setelah workshop pertama kelar, waktunya ishoma. Disitu gue gunain buat ngobrol2 lebih banyak lagi sama temen2 baru hehe. Lanjut ke workshop kedua dari Mba Lasti Kurnia. She is the first women photographer I meet hihih, keren! Mba lasti ini fotografernya Kompas, yaa keliatanlah dari penampilannya aja udah jurnalis banget kok heheh. Materi workshop kedua adalah ‘Melihat Kota’. Materi ini membawa gue dan teman2 melihat sebuah kota dari bidang2nya yang disertain dengan contoh fotonya yang berkaitan dengan bidangnya, seperti bidang ekonomi, social, budaya, pendidikan, transportasi, bahkan foto daily life. Jadi, saat memotret kita akan lebih terarah mau memotret apa dan apa makna dari sebuah foto tersebut. Bukan maksud membatasi motret apa, tapi cuma mengarahkan untuk memilih objek mana yang menarik untuk di potret, gitu... hehehe.


Okeh, kelar 2 workshop yang super dari pagi sampe siang. Saatnya hunting bareng. Hunting pertama ini dibagi dalam 3 kelompok, gue kebagian sekelompok sama Kiki, Ridho, Timmy, mentornya Pak Eddy dan volunteernya mas Raha. Kita hunting di Taman Menteng dari jam 14.30 – 16.30. Disitu gue udah kenal taman menteng tapi jujur, gue belom pernah moto disitu wkwkwk.. dan akhirnya gue pun bingung mau moto apa karena kebetulan tamannya pun sepi banget hahaha. Jadilah gue moto seadanya dengan ide seadanya.


Time’s up! Waktu motret pun habis, saatnya rombongan lanjut kunjungan ke pameran buku fotografi Jerman-Jepang-Indonesia di Panna Institute. Dan akhirnyaaaaaa, gue menginjakkan kaki juga di Panna disambut dengan hidangan teh, kopi, cemilan, dan aroma buku. Sheeeedaaap! Nyampe disana abis minum2 teh sebentar sambil ngobrol sama temen2 sama mas mamuk, gue pun langsung cusss asik sama buku2 fotografi yang kerennya minta ampun! Sayang, waktu disana Cuma sebentar dan kepotong jam makan heheh tapi alhamdulillah gue bisa baca buku-buku disana. Setelah melihat-lihat pameran buku fotografi, kami pun pulang ke hotel untuk istirahat lagi. Yak, itulah penutup hari pertama workshopnya. Keren bukan?


Hari Kedua

Ongkray, it’s the second day for workshop yeay!

Hari kedua ini bangunnya lebih pagi dari hari pertama karena kegiatannya langsung hunting bareng keliling Jakarta, huuw~ Sehabis sarapan di hotel, kita semua pun berangkat menuju tempat hunting pertama, yaitu ke Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Karena hanya ada 2 tempat hunting, jadinya peserta dibagi dalam 2 kelompok. Gue kebagian moto2 di Istiqlal dulu. Karena sepi dan lagi-lagi gue kekurangan ide buat motret apa jadilah di Masjid Istiqlal Cuma moto dikit huhuh. Okeh, saatnya gentian sama grup yang satunya lagi, gue dan rombongan pun ke Gereja Katedral. Hmmmm… ini pertama kalinya, PERTAMA ya gue hunting di gereja dan masuk ke gereja dalam keadaan berbusana muslim. Yaa untungnya sih hari sabtu, jadinya gerejanya sepi cuma 4-5 orang doing yg sedang ibadah dan ngedekor bunga gitu. Jujur, gue takjub banget sama arsitektural gerejanya. Kuerennya keren banget! Hahaha.. tapi serius, gue suka kerapihan disana, kesunyian disana, lukisannya disana, gedungnya, dan yang pasti gue Cuma kagum sama bentuk bangunan gerejanya aja loh yaa, just that!


Setelah puas hunting di tempat ibadah yang bersebrangan di Jakarta lanjut hunting ke daerah Kota Tua. Yaa walaupun udah lumayan sering ke sini tapi alhamdulillah disini banyak ide buat motret. Selain ke taman Fatahillah, gue dan rombongan juga masuk ke museum seni & keramik sama museum wayang. Yaaa intinya sih kapan lagi ke museum dibayarin wkwkw… *emang dasar mental mahasiswa maunya yg gratis2, eh* setelah lumayan capek hunting di kotu, gue dan rombongan pun makan siang dulu di Kantin Megarasa. Kedua kalinya gue makan di kantinnya para fotografer hehehe. Dan sekarang gue pun makan bareng sama 3 fotografer alias mentor2 selama hunting hahaha.

Sehabis waktu ishoma, perjalanan lanjut ke pelabuhan Sunda Kelapa. Aaaah ini tempat keren! Selama gue kuliah fotografi baru pertama kali gue hunting di Sunda Kelapa. Alhamdulillah cuacanya cerah banget, sampe2 serasa matahari tuh 5 cm ada diatas kepala gue -__-


Dengan durasi waktu 2 jam, kita hunting keliling Sunda Kelapa pakai perahu sewaan. Awalnya sih gak niat, Cuma para mentor2ku itu baiiiiiik banget ngajak naik perahu hahaha. Jadilah kita semua naik perahu itu, gue 1 perahu cowok semua -__- wkwkw, ada mas Mamuk, Amiq, Timmy, Ridho sama mas Temon, tapi yaa asik-asik aja sih sama mereka heheh. Setelah lumayan jauh keliling2 di laut pinggiran Sunda Kelapa *bukan lumayan lagi, tapi jauh banget*


Perahu yang kami naiki dikayuh oleh seorang bapak tua dan seorang anak kecil sepantaran anak SD. Benar saja, ketika kami mencoba mengobrol-obrol dengan mereka, umur bapak ini sudah 95 tahun. Beliau merantau dari daerah Sulawesi ke Jakarta. Beliau mempunyai anak 4 orang dan anak-anaknya di Sulawesi sana. Kalau anak kecilnya ini namanya Dea. Dea sudah bersekolah dan mempunyai cita-cita sebagai guru. Mulianya yaah mimpi Dea ini, padahal orangtuanya hanyalah seorang nelayan di daerah Sunda Kelapa. Akhirnya pun kita turun di deket para pekerja yang lagi ngangkut2in sak-sak semen. Awalnya sih gue ragu buat motret karena debunya bukan maeeen -__- tapi karena rasa penasaran dan kebetulan ada mba Lasti dan Windi yang lg motret jadinya gue pun ikut motret sambil dapet arahan dari mba Lasti. Haaaahhhh... karena udah lumayan engap sama debu2nya, jadinya gue memutuskan untuk udahan motret.


Perjalanan balik ke bus juga lumayan jauhnya yaa lumayan, mana panasnya juga yaa lumayan bikin muka gue kebakar hahaha. Yaudah dari Sunda Kelapa masih lanjut lagi ke Galeri Nasional (GalNas) utk ketemu langsung dan dijelasin semua foto2 pamerannya langsung sama fotograferny. Fotografernya ada Mr. Jorg Burggemann dari Jerman langsung dan ada Pak Fanny Oktavianus dari fotografer Jakarta. Semua foto2 yang ada di pameran KOTA, mulai dari lokasinya, fotografernya, sampai maksud dari foto2 yang ada di pameran itu dijelasin semua sama Mr. Jorg. Setelah semuanya jelas, kita pun foto bareng sama Pak Fanny dan Mr. Jorg. Sebelum kembali ke hotel lagi, kita makan malam dulu di KFC Tugu Tani, lalu kita kembali ke hotel dan rapi-rapi agi untuk review foto dengan mentor kami. Pukul setengah 8 malam, kami ke restoran hotel.


Gue dan teman2 ke mentor masing2 untuk review foto selama hunting di hari pertama dan kedua ini. Selain dilihat-lihat dan dipilih fotonya mana yang sesuai dengan kriteria, kamu juga dikasih masukan tentang foto. Mulai dari pencahayaannya, nunggu momennya, keterkaitan antar objek foto, makna foto, dan lain lain. Sama halnya seperti di kampus tiap setor tugas foto dan review dengan dosen, Cuma ini bedanya dengan fotografer yang beda hehehe. Setelah review foto kami rapat lagi karena ada pembagian kelompok dan tempat hunting untuk hari terakhir. Alhamdulillah, gue dapet mentor dengan mba Lasti dan lagi-lagi gue sekelompok dengan anak cowok semua -_- ada Amiq, Timmy, dan Pasha. Rencananya kami akan hunting di HI sebentar lalu ke Mall Ciputra Wolrd 1 Lotter Avenue. Awalnya sih agak kecewa karena kebagian moto indoor dan didalem mall, tapi ya ini kesempatan bagus kok. Setelah review selesai, rapat juga selesai kita pun akhirnya istirahat dikamar hotel masing2. Yap, that’s all over story our on second day.


Hari Ketiga


ree

Hari ketiga workshop Aku dan Kotaku alias hari terakhir gue sama temen2 baru gue, sama mentor2 *huhuhuhu* kita semua bangun lebih pagi karena kita akan motret pagi-pagi di event mingguan Jakarta, Car Free Day. Kelompoknya mas Mamuk kebagian tempat di Monas dan kelompoknya Pak Edy di Bundaran HI. Kelompok gue sama mba Lasti pergi ke HI juga sebelum ke Lotte avenue. Walaupun Cuma dikasih waktu kurang lebih setengah jam motret di bundaran HI, gue dan temen2 sekelompok gue manfaatin semaksimal mungkin hunting ini karena pasti banyak banget objek menarik dan momennya. Gak terasa setelah keliling2 dan sudah agak siang, kelompok gue pun langsung menuju Lotter avenue naik busway. Yang gak disangka disini, mba Lasti pun tetep nyuruh kami motret, tapi dengan kewaspadaan juga karena kita nenteng2 kamera hahah. Gue pun akhirnya ikutan motret. Setelah msuk ke dalam bus Transjakarta, mba Lasti pun tetep ngajak gue dan temen2 buat motret di dalem bus. Awalnya gue bingung, motret apa? Gimana caranya? Kan goyang-goyang?


Walaupun karena gue ikut2an mba Lasti yang motret juga, akhirnya gue pun memberanikan diri buat motret dalem bus. Yaa lumayan nambah dokumen dan pengalaman keberanian motret di dalam angkutan gini. Setelah turun dari bus Transjakarta, karena masih nenteng kamera di leher, gue dan temen2 pun tetep motret dari halte busway sampai mau naik angkot buat ke mall-nya. Jadi disetiap perjalanan pun harus tetep motret, apalagi setiap ada objek menarik. Setelah sampai di depan Lotte avenue, kita nunggu mba Des. Beliau manajer humas Lotte avenue ini. Kayaknya sih udah kenal akrab sama mba Lasti jadinya dibolehin motret dalam mall. Yaaaa kapan lagi coba hunting adem gini di dalem mall tanpa diomelin satpam wkwkwk.


Di lantai 1 kita mulai motret. Dan lagi-lagi keadaannya sepi banget,yaa wajarlah karena mall-nya juga baru buka jadinya sepi. Jadi kita semua juga bingung motret apa, termasuk gue yang lagi-lagi kehabisan ide tiap ditempat sepi gini. Akhirnya setelah kita motret di lantai 1, kita langsung ke lantai atas buat ke tempat pameran lukidan 3D gitu. Nama eventnya Artphoria. Lukisannya kuereeeen banget! Jadinya tuh kita foto diatas lukisan itu berasa nyatu sama aktivitas di lukisan itu. Karena mba Lasti tau gue kegirangan diajak ke Artphoria, mba Lasti pun ngingetin gue buat tetep motret suasana di artphorianya, bukan foto selfie wkwkw -_- jadi sebelum foto2 selfie, gue tetep merhatiin kegiatan orang2 foto di artphoria. Mulai dari bayi yang nangis2 sampe keluarga foto rame-rame hihihi. Setelah semuanya dirasa selesai, mba Lasti pun ngajak gue dan temen2 buat foto bareng2 di lukisan artphorianya. Seru meeeen!


Apalagi ada Timmy, Amiq hahahah. Cuma 2 lukisan 3D yang bisa kita foto berame-rame tapi itu udah seru banget kok hahaha, dan terlebih lagi akhirnya keinginan gue buat ke artphoria ini tercapai juga dan dibayarin pula wkwkwk *lagi2 mental mahasiswa* Setelah puas foto2 di Artphoria, rombongan grup gue lanjut jalan lagi ke Goethe Institute naik taksi. Setelah nyampe di Goethe, gue dan temen-temen yang udah pada selesai hunting lanjut makan siang dan solat zuhur sambil nyetor foto hunting terakhir pagi ini.


Setelah waktu ishoma habis, gue dan temen2 langsung ke dalam ruang audiensi buat review foto hari ini dan milih 3 foto selama hunting buat dipresentasiin nanti sore *heeeww* Setelah semua foto-foto udah fix dipilih buat presentasi, lanjut lagi materi workshop terakhir dari mas Mamuk. Materi terakhir ini tentang ’Foto Bercerita’. Walaupun workshop terakhir ini agak cepet, tapi gue dapet lumayan banyak materinya. Foto bercerita bisa berupa foto tunggal dan foto berseri. Tapi biasanya foto tunggal itu mudah basi / punah, sedangkan foto bercerita itu dapat dipublikasikan lebih lama, lebih berwarna, dan lebih dalam mengenai cerita dari si objek yang kita potret. Ada beberapa langkah untuk membuat foto bercerita, yaitu :

1. menggali gagasan/ ide. Caranya bagaimana? Gunakan semua indera kalian, ya membaca buku-buku pengetahuan, mendengar radio atau informasi-informasi yang menarik.

2. tentukan sudut pandang. Mengapa ? agar bisa lebih fokus dengan apa yang dikonsepkan sebelumnya. Jika ada gagasan baru ketika hunting, kerjakan dulu gagasan yang pertama, barulah memotret gagasan yang baru itu.

3. buatlah daftar pemotretan. Supaya pada saat memotret lebih terarah.

4. variasi gambar. Pada saat memotret buatlah foto dengan berbagai objek dan angle. Mulai dari foto luas, lalu medium, lalu close up. Lebih baik foto bercerita itu ada foto pembuka dan foto penutup agar seperti membuat cerita yang ada pembuka, klimaks, dan penutup.


Yaaa itu sih sekilas materi singkat dari Mas Mamuk, cukup terkesan pas dapet materi ini. Lumayan buat awal bekel photostory nanti semester 3 hihihi.Setelah workshop terakhir ini, tibalah saatnya jantung gue dan temen2 peserta lainnya deg-deggan bukan main. Sebelum presentasi public dimulai, gue dan peserta dipersilahkan ganti baju seragaman aku dan kotaku, dandan, dan nenangin diri sambil minum teh dan ngobrol-ngobrol kecil sama Mas Mamuk karena gue minta saran dari beliau buat persiapan presentasi.


15.30 WIB. And this is showing time!! Seluruh orang pun masuk ke dalam ruang audiensi. Pembukaan oleh Mba Okky pun dimulai dan acara presentasi foto dari satu per satu pun dimulai. Di kursi audience lumayan banyak yang dateng. Kalo dari pihak gue, ada orang tua dan adik gue yang paling kecil, Rafa. Suatu kehormatan besar pertama kalinya gue begini diliat langsung sama orang tua. Terus ada dosen juga, ada Pak Rabernir dan Pak Vadin. Scukup senang bisa diliat langsung sama mereka. Dan ada beberapa temen kelas juga yang hadir waktu itu, agak gugup sih tapi dengan kedatangannya mereka cukup menunjukkan kalo mereka itu ngesupport gue dan Indah hahaha. Setelah presentasi semua peserta telah selesai. Pengumuman pun akhirnya tiba. Pengumuman hasil ini tidak hanya dilihat dari foto yang dilombakan saja, tapi dari keseharian peserta selama workshop


Jadinya gak ada juara 1,2,3 tetapi….. saat pengumuman dibacain sama Mba Okky, gue sih sebenernya engga terlalu berharap banyak karena gue yaa peserta yang agak pasif dan presentasinya pun mungkin masih kurang hahaha.

Pemenang pertama, sebagai The Most Creative Participant itu…. *drum roll* itu Pasha Aditia, anak mercu semester 4. Yeay, congrats!

Pemenang kedua, sebagai The Most Active Participant yaitu….. *gendang roll* yaitu Rahman Bustami Hidayat. Anak rantauan dari Mataram ke Surabaya buat kuliah di ITS hahah congrats man!!

Pemenang ketiga, sebagai The Most Progressive Participant adalaah….. *kaleng roll* adalah Vidyandini Agivonia. What? Me? Seriously? Agaknya sih gue salah denger Cuma enggak tau kenapa badan sama kaki tiba-tiba bangun sendiri dan langsung jalan ke tengah panggung wkwkw. Super alhamdulillah! :’’’)


Hadiahnya itu buku fotografi yang dikirim langsung dari Jerman *kalo gak salah denger sih* terus setelah pengumuman dan pembagian sertifikat, gue dan temen-temen peserta yang lain saling bersalaman terus foto bareng diatas panggung. Seneng dan bangganya bukan main saat itu. Setelah acara sore itu selesai, kami semua pun turun panggung. Seperti biasa, si bos selfie, Amiq ngajak foto selfie pakai lensa fish-eye nya, yaa lumayan buat ngilangin rasa tegangnya abis dari atas panggung dan ngerayain kemenangan 10 peserta workshop yang super hebat ini. Setelah itu kami ngisi biodata medsocial di bukunya Mba Okky sambil ngobrol-ngobrol. setelah itu, rombongan peserta, panitia, dan mentor lanjut makan malam terakhir di D’cost Menteng Huis. Suasana makan malem ini lebih rame, selain karena sudah pada akrab sambil nunggu makanan kita berbagi cerita-cerita lucu selama hunting dan workshop.


Riuhlah suasana dengan canda tawa. Setelah makan malam, lagi-lagi si bos selfie, Amiq ngajak foto selfie dengan kamera fisheye-nya. Lalu, dilanjut dengan penutupan. Mulai dari Mba Okky yang mengucapkan terimakasih pada semuanya, terutama buat para peserta yang bisa hadir untuk mengikuti workshop. Lanjut, Amiq dan Kiki sebagai perwakilan peserta workshop minta maaf atas kelakuan bandel para peserta dan memberikan ucapan terima kasih banyak buat semua pihak yang ngadain lomba foto ini dan workshop yang sangat berharga ini.


Sudah kenyang dari makan malem terakhir ini, sebelum tidur kami disuruh membuat caption dari 4 foto yang dipresentasikan sore hari itu. Karena ini adalah malam terakhir *saik* jadinya gue dan yang lainnya agak enggak bisa tidur. Awalnya gue dan temen-temen yang cewek mau nyari makan keluar, tapi karena udah malem banget jadinya udah enggak ada yang jual. Akhirnya kita pun main ke kamar anak cowok. Di kamar itu masih ada Rahman yang masih laptop dan Ridho yang udah pules. Ohiya, setelah dari presentasi Timmy langsung dijemput sama keluarganya, terus Pasha abis makan malem dia langsung pulang duluan karena besoknya dia masuk kerja. Jadilah tinggal nunggu Amiq yang bawa cemilan buat dikamar. Setelah ngobrol-ngobrol dan bercanda sambil nyemil, akhirnya kita kembali ke kamar masing-masing, tidur buat tenaga pulang besok.


Karena Fifi check out-nya pagi-pagi, gue pun juga ikutan pagi. Gue berpisah sama Fifi dikamar hotel, aaah... Fifi, i’ll be missing you :’) . Gue gak sempet pamitan sama Windi karena dia jam 4 pagi udah check out. Jauh men ke Medan. Tinggallah gue, Indah, dan rombongan yang pulang ke Surabaya dan Mataram. Gue rada sedih sebenernya pas pamitan sama mereka semua di lobby. Sungguh beruntung gue kenal mereka yang super hebat, asik, enjoy, gokil, lucu walaupun Cuma 4 hari dalam kesempatan yang amat sangat jarang dan entah kapan bisa ketemu mereka lagi. Alhamdulillah ada media social yang tetap menghubungkan kita, udah dari hari sebelum2nya kita tukeran nomor hp lalu lanjutnya tukeran nama fb dan twitter.


Kisah yang super hebat di awal tahun 2014 ini. sempat terpikir ulang tahun gue hari ini biasa saja, kesederhanaan dari keluarga, teman, dan sahabat di dalam doa mereka. Tapi cerita ini lebih dari cukup, lebih dari istimewa untuk dijadikan kado buat gue dari Allah. Super alhamdulillah! :’’) pokoknya gue akan selalu cerita ke siapapun pengalaman super ini yaa kalau bisa sampe anak-cucu gue bisa denger ceritanya langsung dari gue hahaha. Yaa sudah, cukup segitu aja… kasian kamu/ kalian yang udah baca postingan yang ala kadarnya hahaha. Semoga menginspirasi, semoga menghibur, semoga bikin senyum setelah baca ini. Terima kasih buat semua yang udah terlibat bikin cerita ini jadi seru. :)

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page