Jelajah Rasa Warung Nasi Ayam Bu Oki Di Bali
- Vidyandini Agivonia
- Dec 14, 2020
- 2 min read
Menjelajah ke suatu daerah tidak lengkap rasanya kalau tidak mencicipi kuliner khas di daerah tersebut. Apalagi, daerah yang kamu kunjungi masih di tanah air, duh kulinernya sangat beragam dengan ciri khas yang kaya akan rempah-rempahnya.
Salah satu tempat makan yang pernah aku dan 2 orang teman kunjungi adalah ‘Warung Nasi Ayam Bu Oki’. Warung ini terletak di kawasan Nusa Dua, Bali.
Tidak ada yang istimewa sebenarnya dari tempat ini, hanya sebuah rumah makan biasa namun cukup dikenal dan menjadi salah satu tujuan para wisatawan untuk menyantap hidangan yang katanya nikmat.
Saat kami tiba di jam makan siang, pembeli yang datang memang cukup ramai. Tanpa basa basi, karena cacing cacing di perut sudah mulai melakukan aksi demo, kami pun langsung memesan makanan yang sudah pasti menunya itu saja ‘Nasi Campur Bali Ayam’. Tidak berselang lama, pesanan kami datang.
Kalau dilihat, makanan yang disajikan di piring kami sama seperti memesan makanan di warteg (warung tegal) yang menjamur di Jakarta. Yaa.. Sebut saja ini ‘warteg’ versi Bali.
Hidangannya sendiri terdiri dari nasi putih, ayam potong dan ayam suwir, sate ikan lilit, sayur tumis kacang panjang, kacang tanah, serta bumbu sambal khas dari Warung Nasi Ayam Bu Oki yang membuktikan bahwa makanan ini memang lezat. Porsinya pun cukup banyak, bagi saya yang bertubuh kecil, sepertinya ini terlalu banyak untuk lambung saya.
Adapun harga perporsinya yaitu Rp 25.000. Sementara karena saat itu matahari sedang terik-teriknya, saya memilih untuk minum es kelapa. Harganya kalau tidak salah Rp 10.000. Segar!
Oh iya, jangan tanya saya soal bumbu dan resep yang digunakan di ‘Warung Nasi Ayam Bu Oki’ ini ya. Karena saya tidak sempat berbincang-bincang dengan pemiliknya, kalau pun saya tanya, tentu akan menjadi rahasia dapur mereka, hehe. Yang jelas, semua makanannya lezat menurut saya. Kamu patut coba!
Hidangan habis, perut kenyang, kami pun siap bersenang-senang. Terima kasih untuk kenikmatannya, Bu Oki.
Comments